Acara pelepasan ekspor ini ditandai dengan pemecahan kendi oleh Wakil Gubernur sebagai simbol keberangkatan ekspor komoditi hasil perikanan berkelanjutan. Setelah itu dilakukan penyerahan dokumen ekspor dari Bea Cukai Kendari dan Karantina Ikan Indonesia, serta penyerahan sertifikat mutu hasil kelautan dan perikanan dari BPT MHKP Kendari kepada pihak PT Yanagi Histalaraya.
Diketahui, PT Yanagi Histalaraya terakhir kali melakukan ekspor pada 2019 lalu. Setelah sempat tertunda karena kendala administrasi dan perizinan, perusahaan ini kembali aktif berkat dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait.
Usai pelepasan ekspor, dalam wawancara dengan media, Hugua menyampaikan optimismenya terhadap keberlanjutan ekspor yang dinilai dapat meningkatkan semangat nelayan serta pelaku usaha lokal.
“Pemerintah saat ini juga tengah mendorong peran Koperasi Merah Putih dan kampung nelayan yang digagas Presiden agar ikut aktif dalam rantai ekspor. Saat ini sudah ada enam lokasi kampung nelayan di Sultra, dan koperasi di sana diharapkan bisa menjadi pengumpul utama bahkan calon pengekspor baru,” jelasnya.
Hugua juga menegaskan bahwa kualitas dan kuantitas hasil ekspor Sultra kini semakin terjamin.
“Jaminan mutu sudah mantap, infrastruktur ekspor kita sudah lengkap, dan semuanya berjalan sangat baik,” pungkasnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:


Discussion about this post