PENASULTRAID, JAKARTA – Pertemuan 12 pimpinan organisasi masyarakat (Ormas) Islam dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf berlangsung di Kantor Pusat PBNU Jakarta, Rabu 30 April 2025.
Pertemuan ini sebagai ajang silaturrahmi pasca Idulfitri 1446 Hijriyah, dengan agenda utama membahas langkah bersama mencari solusi penghentian genosida di Gaza dan kemerdekaan Palestina.
Pertemuan diawali dengan makan siang bersama penuh keakraban di ruangan yang nyaman dan tampak baru. Para Ketua Umum (Ketum) Ormas berbincang santai tentang banyak hal.
KH. Yahya Cholil Staquf yang akrab dipanggil Gus Yahya, didampingi sekitar 10 orang dari ketua-ketua PBNU serta Wasekjen PBNU. Di antaranya Kiyai Zulfa dan Gus Ulil Abshar Abdallah.
Mengawali materi pertemuan, Ustaz Zaitun Rasmin selaku inisiator silaturrahmi menyampaikan, situasi genosida Gaza yang sangat parah memerlukan kebersamaan dan kolaborasi pemimpin ormas, tokoh umat dan pemimpin negara terutama Presiden. Apalagi Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.
“Indonesia adalah negara besar dengan sejarah panjang sebagai pelopor dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa tertindas. Kini saatnya Indonesia kembali tampil sebagai motor penggerak dunia Islam, sebagaimana peran besar yang pernah ditunjukkan di era Bung Karno,” ujar Ustaz Zaitun, Ketua Umum Wahdah Islamiyah.
Wahdah Islamiyah sendiri adalah salah satu ormas Islam nasional yang kini telah tersebar di 36 provinsi dan lebih dari 250 kabupaten/kota di Indonesia.
Gus Yahya menyambut baik dan berterima kasih atas inisiatif tersebut serta menyampaikan kesiapannya untuk bersinergi mendorong pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah strategis di kancah internasional terkait masalah Gaza dan kemerdekaan Palestina.
Discussion about this post