PENASULTRA.ID, MUNA BARAT – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Muna Barat (Mubar) dan Rare mengadakan kegiatan bincang-bincang (Talkshow) terkait pengelolaan sumber daya ikan bersama para kepala desa (kades) di Mubar.
Kegiatan bertajuk pengelolaan akses area perikanan (PAAP) untuk pengembangan perikanan skala kecil berkelanjutan di Mubar ini dilaksanakan di Aula Gedung Serbaguna Desa Pajala Kecamatan Maginti, Selasa 9 Agustus 2022.
Pada kegiatan ini, juga diadakan ikrar 13 kades pesisir dari Kecamatan Maginti dan Kecamatan Tiworo Utara sebagai bentuk komitmennya dalam melestarikan sumber daya perikanan pesisir di Mubar.
Penjabat (Pj) Bupati Mubar, Bahri mengatakan, pemkab siap mendukung pengembangan perikanan skala kecil yang berkelanjutan di Mubar.
Tak hanya DKP, perlu ada keterlibatan instansi lain dalam mengembangkan sektor perikanan dan memberikan perhatian yang khusus terhadap nelayan lokal dan tradisional.
“Hasil tangkapan karena ilegal fishing menunjukkan perlu adanya kolaborasi untuk pengawasan sumber daya ikan, antar pihak-pihak yang bergerak di wilayah perairan maupun aparat, masyarakat dan dinas-dinas terkait. Khususnya bagi kawasan larang ambil atau KLA di Tiworo Utara dan Maginti,” kata Bahri saat membuka acara talkshow.
Talkshow ini turut dihadiri Ketua Kelompok Nelayan PAAP Maginti Raya, Abdul Hafid dan perwakilan Kelompok Nelayan Sadar PAAP Tiworo Utara, Si Ida.
Dimana keduanya menyampaikan permasalahan-permasalahan perikanan yang terjadi di perairan Maginti dan Tiworo Utara serta bagaimana PAAP dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat.
Menurut Si Ida, maraknya alat tangkap trawl mengganggu nelayan skala kecil dan membuat hasil tangkapan nelayan menurun dan merusak biota laut seperti terumbu karang.
Padahal terumbu karang merupakan salah satu ekosistem penting yang dijadikan sebagai rumah bagi ikan karang khususnya untuk berkembang biak.
Discussion about this post