“Ini atas kolaborasi dan gerak cepat kabupaten kota dan pemerintah Desa dalam menyiapkan potensi desa dalam ADWI,” ujar Belli.
Desa wisata yang lolos ADWI 2023 ini kemudian akan menjalani proses penilaian untuk diklasifikasi ke dalam tiga kategori, yakni 300 besar desa wisata terbaik, 100, dan 75 desa wisata terbaik.
“Tahun 2022 lalu, kategorinya adalah 500, 300, 100 dan 50 desa wisata terbaik, sedangkan tahun 2021 kategorinya 300, 100, dan 50 desa wisata terbaik,” Belli menambahkan.
Di Sultra pada 2021 lalu, sebanyak empat desa masuk dalam kategori 300 terbaik, dua desa kategori 100 terbaik, dan satu desa kategori 50 terbaik. Desa wisata 50 terbaik dari Sultra adalah Desa Liya Togo, Kecamatan Wanci, Kabupaten Wakatobi.
Pada 2022, Sultra berhasil meloloskan 18 desa masuk kategori 500 terbaik. Lalu 11 desa kategori 300 terbaik, tiga desa kategori 100 terbaik, dan dua desa kategori 50 terbaik.
Dua desa tersebut adalah Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumber Sari, Kecamatan Moramo dan Desa Wisata Limbo, Kecamatan Wolio, Kota Baubau.
Ada lima kategori penilaian yang dilakukan Kemenparekraf untuk menetapkan desa wisata terbaik, yaitu daya tarik pengunjung, homestay dan toilet, digital dan kreatif, souvenir, serta kelembagaan desa wisata dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability).
Discussion about this post