PENASULTRA.ID, JAKARTA – Beranjak dari impian KH. Yusuf Mansur untuk memuliakan Alquran dan melahirkan sebanyak-banyaknya generasi hafizh/hafizah di seantero dunia, tercetuslah Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Qur’an yang diperkenalkan ke publik pada 29 Maret 2007 silam.
Cita-cita itu perlahan terwujud melalui ikhtiar nyata dengan mempelopori gerakan Rumah Tahfizh.
Gagasan Rumah Tahfizh mendapat antusias besar dari masyarakat sehingga terciptalah program Wisuda Akbar Menghafal Alquran “One Day One Ayat”. Dimana jutaan masyarakat Indonesia, para ulama dan para pemuka agama dari negara-negara Timur Tengah turut serta dalam perhelatan yang digelar setiap tahunnya di berbagai lokasi di Indonesia.
Sederet penghargaan pun diraih Laznas PPPA Daarul Qur’an dalam gelaran Wisuda Akbar Indonesia Menghafal. Mulai dari dinobatkan sebagai Lembaga Tahfizh Terbaik di Dunia sampai Rekor MURI. Tentu semua tak lepas dari dukungan seluruh stakeholder, masyarakat wabil khusus donatur yang senantiasa membersamai.
“Alhamdulillah sepanjang 17 tahun ini kami istiqomah berjuang dalam gerakan dakwah tahfizhul Qur’an demi lahirnya generasi ahlul Qur’an. Melalui program Pendidikan dan Dakwah, nilai-nilai Alquran diterapkan untuk mencetak generasi yang unggul dan berkarakter Qur’ani,” ujar Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur’an Dwi Kartika Ningsih dalam siaran persnya pada Rabu 27 Maret 2024.
Sejak 2015 hingga 2022, Laznas PPPA Daarul Qur’an 16 kali berturut-turut mendapatkan hasil audit keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Kemudian pada 2018, PPPA Daarul Qur’an resmi mendapat izin Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas).
Discussion about this post