PENASULTRAID, KOLAKA TIMUR – Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) yang berlangsung di Pesantren Al-Bukhari Kolaka Timur pada 8-10 Desember 2025 menghadirkan suasana diskusi yang dinamis.
Sebanyak 18 pesantren hadir dengan masing-masing mengutus dua delegasi, membahas pemetaan usaha, model bisnis, hingga peluang kolaborasi antarpesantren se-Sulawesi Tenggara (Sultra).
Di antara peserta, Wizstren Sulawesi Tenggara (Sultra) tampil aktif sebagai lembaga yang menghimpun, mengadvokasi, dan memperkuat program kemandirian ekonomi pesantren.
Sebagai lembaga Waqaf, Infaq, Zakat dan Shodaqoh Pesantren Indonesia, Wizstren berperan sebagai jembatan kolaborasi nasional, penguat ekosistem ekonomi umat, serta memperkuat dokumentasi dan publikasi program unggulan pesantren.
Hasil pemetaan usaha sementara dalam forum menunjukkan bahwa peternakan menjadi sektor paling dominan dan berkembang di pesantren-pesantren peserta.
Beberapa model bisnis yang dipresentasikan meliputi, pengembangan sapi dan kambing, budidaya ayam petelur dan pedaging, integrasi peternakan dengan pertanian organik, rencana kemitraan suplai logistik dan pembibitan antarpesantren.
Direktur Wizstren Sultra, Sasliansyah menegaskan bahwa kehadiran Wizstren bukan sebatas undangan, tetapi sebagai mitra strategis pesantren.
“Wizstren hadir untuk mendengar dan menginventarisir seluruh program yang disampaikan para perwakilan. Setiap data, potensi, dan usulan kami catat sebagai dasar membangun peta besar ekonomi pesantren di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, kata Sasliansyah, akan dilakukan secara langsung di lapangan.
“Setelah Rakerwil ini, Wizstren Sultra akan berkunjung ke masing-masing pesantren untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan dan unit usaha. Seluruh dokumentasi akan kami masukkan dalam expose nasional melalui website resmi Wizstren,” tegasnya.

Discussion about this post