Untuk itu, ia pun memutuskan untuk mengumpulkan seluruh serabut kepala dari sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) seperti di daerah Kecamatan Kolono, Moramo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan kabupaten Konawe Utara (Konut).
“Ini kita kumpulkan dari pos-pos kita sendiri, yang kita beli dari masyarakat, dengan harga Rp5 ribu perkubik,” ujar Irwan Ponto.
Dengan adanya ekspor perdana ini, ia berharap pemanfaatan serabut kelapa bisa meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat.
“Saya menargetkan akan melakukan ekspor serabut kelapa ke China dengan total minimal 2 kontainer perharinya,” jelas Irwan.
Tak hanya serabut kelapa, pihaknya juga sedang mengembangkan produk lain berupa bubuk sabut kelapa (cocopeat) yang biasa digunakan sebagai pupuk kompos dalam media tanam.
Discussion about this post