PENASULTRA.ID, KENDARI – Sebanyak 18 ton serabut kelapa di ekspor langsung ke Wheifang, China melalui Pelabuhan Kendari New Port Bungkutoko, Selasa 7 Juli 2020.
Serabut yang di ekspor ini nantinya akan digunakan sebagai bahan pembuatan jok mobil dan matras atau springbad. Komoditas senilai Rp54 juta ini perdana diekspor oleh perusahaan PT. Weida Indocoir Prima yang pelepasannya dilakukan langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi.
Ali Mazi mengaku sangat mendukung adanya ekspor produk asli dari Sultra. Sebab, adanya ekspor ini dapat meningkatkan ekonomi di Sultra.
“Kami berharap, produksi serabut kelapa bisa mencapai Rp3 juta per bulannya. Hal itu untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor ke luar negeri,” kata Ali Mazi.
Sementara itu, Direktur PT. Weida Indocoir Prima, Irwan Ponto mengatakan, pengelolaan serabut kelapa itu berawal dari keresahannya yang melihat banyaknya serabut kelapa yang dibiarkan menjadi limbah atau di bakar percuma.
View this post on Instagram
Untuk itu, ia pun memutuskan untuk mengumpulkan seluruh serabut kepala dari sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) seperti di daerah Kecamatan Kolono, Moramo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan kabupaten Konawe Utara (Konut).
“Ini kita kumpulkan dari pos-pos kita sendiri, yang kita beli dari masyarakat, dengan harga Rp5 ribu perkubik,” ujar Irwan Ponto.
Dengan adanya ekspor perdana ini, ia berharap pemanfaatan serabut kelapa bisa meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat.
Discussion about this post