Adsorben yang dihasilkan menunjukkan efektivitas tinggi dalam menyerap ion logam berat, seperti nikel (Ni²⁺), dari air laut. Pendekatan inovatif ini menghadirkan solusi berbasis lingkungan untuk permasalahan pencemaran air di kawasan Pomalaa.
Guru pembina ketiga siswi, Muhammad Fajri Ramadhan menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan tidak menyangka karya anak-anak ini dapat lolos untuk dipresentasikan di forum internasional yang dihadiri peneliti nasional dan mancanegara. Di SMAS IT Wihdatul Ummah Kolaka, kami membentuk kelompok belajar sains ‘Cesium’ sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat di bidang sains dan teknologi untuk mengembangkan potensi mereka,” kata Fajri dalam keterangannya, Rabu 30 April 2025.
Partisipasi dalam konferensi internasional ini bukan hanya memberikan pengalaman akademik berharga bagi para siswa, tetapi juga memperluas peluang untuk memperkenalkan inovasi-inovasi ramah lingkungan, khususnya dalam pengelolaan limbah dan pengendalian pencemaran laut.
Pencapaian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para pelajar di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk terus berkarya, berinovasi, serta berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik melalui riset dan pengabdian terhadap lingkungan.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post