<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - </span><span style="font-size: 17px;">Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) </span><span style="font-size: 17px;">Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (Stimik) Bina Bangsa </span><span style="font-size: 17px;">Kendari melaksanakan refleksi 5 tahun mengenang kepergian Randi-Yusuf.</span> <span style="font-size: 17px;">Hal itu dilalukan dengan menggelar doa bersama dan pembakaran lilin. Diketahui, Almarhum Randi-Yusuf meninggal dunia</span><span style="font-size: 17px;"> saat demonstrasi penolakan RUU KUHP di Kota Kendari </span><span style="font-size: 17px;">pada September 2019 silam. </span> <span style="font-size: 17px;">“Aksi ini berfokus untuk mengenang dua pahlawan kita yang meninggal. Selain doa dan bakar lilin. Kita rangkaikan juga acara mimbar di antaranya orasi singkat, puisi dan nonton bareng tragedi 26 September 2024,” kata </span><span style="font-size: 17px;">Eks Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Stmik Bina Bangsa Kendari, Aldi Lamoito, Kamis 26 September 2024.</span> <span style="font-size: 17px;">M</span><span style="font-size: 17px;">elalui aksi solidaritas tersebut, ia berharap pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sultra segera menuntaskan kasus meninggalnya Randi-Yusuf.</span> <span style="font-size: 17px;">“Jangan seolah bungkam dengan kasus yang saat ini belum terselesaikan. Terkhusus kasus almarhum Yusuf belum mendapatkan keadilan diranah hukum,” tutur Aldi.</span> <span style="font-size: 17px;">“Masyarakat perlu mengetahui bahwasanya menjelang 5 tahun meninggalnya Yusuf belum mendapatkan keadilan. Kami sangat kecewa dan menyayangkan kinerja institut Polda Sultra,” Aldi memungkas.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240927_002041_907.sdocx--> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=F0B98TGkcKg
Discussion about this post