PENASULTRA.ID, WAKATOBI – Dugaan praktek money politik paslon bupati-wakil bupati Wakatobi, H. Arhawi-Hardin La Omo (HALO), terungkap ke permukaan melalui pengakuan beberapa warga yang menerima langsung uang dari tim sukses HALO.
Berdasarkan penelusuran wartawan Penasultra.id, warga Liya Togo inisial Y mengaku sejak deklarasi HALO bulan Agustus lalu, praktek politik uang sudah terjadi. Untuk menghadiri deklarasi tersebut masyarakat diberikan uang senilai Rp100 ribu per orang.
“Saat itu kita diminta ikut. Setelah acara deklarasi selesai. Kita pulang baru dikasih berdasarkan absensi,” aku Y saat dimintai keterangannya, Selasa 17 November 2020.
Kemudian, pada bulan Oktober lalu ia juga diberikan uang Rp 100 ribu, setelah memberikan foto kopy KTP untuk didata sebagai pendukung Arhawi-Hardin La Omo. Selain itu dugaan praktek politik uang juga terjadi saat penjemputan di pelabuhan Wanci sekaligus konvoi HALO baru-baru ini.
Menurut pengakuan LM, warga Liya One Melangka, sehari sebelum penjemputan, ia ditemui salah satu tim sukses HALO tingkat Desa, kemudian memintanya untuk ikut dalam acara tersebut dengan memberikan dia uang senilai Rp 50 ribu.
“Saya hanya dikasih Rp 50 ribu. Kalau teman-temanku yang lain di kasih Rp 100 ribu,” ungkapnya.
Kata dia, dirinya sama sekali mengetahui jika politik uang itu merupakan pelanggaran pidana dalam Pilkada, sehingga sebagai masyarakat awam ia menerimanya tanpa mengetahui resiko yang mengancamnya.
Discussion about this post