PENASULTRA.ID, WAKATOBI – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Wakatobi, Tamrin mengungkap penyebab rusaknya komoditi tanaman bawang merah dalam tahap uji coba di awal masa pemerintahan Haliana-Ilmiati Daud.
Menurut Tamrin, berdasarkan hasil kajian fisik terhadap bawang merah yang rusak dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tenggara (Sultra), diduga disebabkan penyakit moler yang datang saat musim hujan deras beberapa waktu lalu.
“Dugaan pertama diserang cendawan (mikroorganisme) penyebab penyakit moler. Akan tetapi kami juga meminta agar BPTB melakukan uji laboratorium terhadap kerusakan dari sample bawang yang rusak di demplot dan benih-benih bawang yang kami kirim guna mengetahui secara pasti penyebab rusaknya bawang secara mendadak itu,” beber Tamrin saat diwawancarai usai mengikuti upacara HUT Kabupaten Wakatobi yang ke 18 tahun di Lapangan Merdeka, Wangi-wangi, Sabtu 18 Desember 2021.
“Apakah disebabkan karena layu vusarium (penyakit moler) atau disebabkan karena kesalahan penerapan aplikasi oleh petani kita, atau juga disebabkan karena penggunaan herbisida,” tambah Tamrin menerangkan.
Dari tiga lokasi penanaman bawang merah yang dikembangkan dilahan sebesar kurang lebih 4 hektar dengan benih sebanyak 2,8 ton, kata dia, tidak semuanya mengalami kerusakan. Masih ada dua tempat yang masih subur. Sementara masih ada sebagian benih yang belum ditanam karena dikhawatirkan akan mengalami hal yang sama.
Discussion about this post