PENASULTRA.ID, KENDARI – Berita sengkarut persoalan pertambangan yang terjadi di Blok Mandiodo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) memasuki babak baru.
Sebelumnya, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan awak Penasultra.id pada akhir Juli 2021 lalu menemukan adanya dugaan keterlibatan oknum aparat keamanan dari unsur TNI di lokasi tambang. Modusnya, mereka melakukan latihan perang di lokasi tambang seperti pengakuan oknum Kolonel aktif di tubuh Korem 143 HO ketika berkesempatan tatap muka di salah satu warkop ternama di Kota Kendari beberapa waktu lalu.
Padahal, faktanya, terungkap bahwasanya sejumlah oknum prajurit TNI kala itu tengah mengawal pergerakan aktivitas alat berat yang tengah mengeruk isi bumi sebagaimana video viral yang telah di ekspos Penasultra.id belum lama ini.
Tak hanya mengawal, seorang oknum prajurit TNI yang mengaku mendapat penugasan khusus dari atasannya itu, terlihat jelas dalam rekaman meletuskan senapan laras panjang di tengah perdebatan di atas bukit Mandiodo.
Pasca temuan awak Penasultra.id itu, oknum Jenderal yang disebut-sebut memberi restu keberadaan prajurit TNI di lokasi pertambangan, terusik.
Upaya konfirmasi langsung ke sang Jenderal, Kapenrem dan mendatangi Markas Korem 143/HO guna mendapatkan klarifikasi resmi, mentah. Bahkan wartawan Penasultra.id yang ditugaskan khusus ke Markas TNI itu diinterogasi di sebuah ruangan oleh anak buah sang Jenderal tanpa diperbolehkan membawa masuk seluruh atribut kerja. Penekanannya adalah, berhenti memberitakan dugaan keterlibatan oknum TNI di lokasi tambang ilegal.
Belakangan, bulan Desember 2021 ini, beredar informasi terkait akan adanya mutasi pejabat tinggi di tubuh TNI AD. Danrem 143 HO, Brigjen TNI Jannie A Siahaan dikabarkan ikut masuk dalam pusaran mutasi itu.
Saat awak Penasultra.id memberitakan hal tersebut pada 10 Desember 2021 usai mendapat konfirmasi dari Kapenrem Letda Rusmin, tekanan sengit dan intimidasi dari orang kepercayaan Danrem 143 HO berdatangan. Penasultra.id dituding telah melanggar etika jurnalistik.
Sebagai imbal balik atas pemberitaan tersebut, melalui sambungan telepon, Kasi Intel Kasrem 143/HO, Kolonel Inf. Joko Tri Hadimantoyo mewajibkan Mochammad Irwan selaku penanggungjawab Penasultra.id segera meminta maaf kepada Danrem 143 HO, Brigjen TNI Jannie A Siahaan di kediamannya.
Discussion about this post