PENASULTRA.ID, BOMBANA- Hampir tiga bulan ini, status si Lisah kerap bikin geram kalangan emak-emak di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Setiap kali Lisah ditemukan, pastinya akan dibayar dengan tarif mahal.
Jika tidak sabar menunggu atau gerakan lemot, si Lisah akan jatuh di genggaman orang lain dan akan sulit untuk menemukannya lagi. Harga yang mulanya normal-normal saja, kini bahkan mecapai tiga kali lipat ketimbang di tahun sebelumnya.
Aneh kan?. Padahal keberadaan si Lisah itu sangat membantu kalangan ibu-ibu saat di dapur. Tanpa Lisah masakan pun tak gurih. Tak hanya emak-emak, pelaku usaha pun terancam bangkrut karenanya. Banyak diantara mereka yang mengeluh terkait masalah itu. Ada yang bilang bulan lalu soal harga, sekarang malah stok barang itu yang langka.
Lisah merupakan sebuah kata yang dipetik dari bahasa Sunda, yaitu sinonim dari kata minyak goreng.
Persoalan kelangkaan minyak goreng di daerah ini telah dirasakan warga sejak akhir tahun 2021 lalu. Akibatnya, tidak sedikit dari penjual di negeri tambang emas itu yang mematok harga minyak goreng mencapai 35 ribu rupiah per beberapa Mill gram.
Discussion about this post