PENASULTRA.ID, JAKARTA – Barang-barang mewah menjadi objek investasi yang akan menjadi tren di tahun 2023. Salah satu faktornya adalah isu resesi yang mencuat.
Pakar Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya, Puput Tri Komalasari mengungkapkan, para investor kini cenderung memilih produk dengan fluktuasi harga yang dirasa aman. Barang mewah, kata dia, merupakan salah satu alternatif investasi.
“Barang mewah ini dilihat sebagai target investasi sejak tahun 2018 lalu. Investor mulai melirik luxury brand sebagai objek investasi,” ungkapnya ketika dihubungi belum lama ini.
Menurut Puput, investor melihat luxury brand di bidang fashion sebagai salah satu sarana investasi yang menjanjikan. Ketahanan produk dan nilainya yang terus meningkat membuat masyarakat semakin yakin untuk berinvestasi di luxury brand.
“Pangsa pasarnya spesifik. Masyarakat biasanya memilih investasi di jam tangan mewah maupun fashion item dari brand yang dikenal. Tren ini meningkat justru ketika pandemi. Saat itu masyarakat memiliki uang tapi tidak tahu harus investasi ke mana,” paparnya.
Akhirnya, lanjut Puput, masyarakat memilih untuk berinvestasi di produk mewah. Bahkan, di Amerika sendiri telah terjadi kenaikan investasi produk mewah sebesar 40 persen.
“Prinsipnya, semakin lama, nilai (barang mewah) akan semakin naik,” terang Puput.
Meski demikian, Puput mengingatkan warga untuk tidak asal dalam memulai investasi di luxury brand. Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan riset pasar.
“Karena pasarnya spesifik, harus bisa masuk ke komunitas yang sekiranya akan membutuhkan produk tersebut. Namun, yang paling pertama adalah memahami apa itu barang mewah dan produk mana yang bisa dijadikan investasi,” katanya.
Discussion about this post