PENASULTRA.ID, WAKATOBI – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kabupaten Wakatobi terlampau tinggi. Hal ini membuat nelayan mengeluh.
Satu liter solar yang dibeli nelayan di pengecer yang dipercayakan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Wangi-Wangi, harganya mencapai Rp13.500, bahkan lebih.
Harga tersebut jauh dari harga yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar Rp6.800 per liter.
Salah seorang nelayan Desa Mola Nelayan Bakti, Ali B mengatakan, sekali melaut dirinya membutuhkan solar sebanyak 30 liter selama 12 jam untuk mencari ikan laut dalam.
Satu jeriken berisi 20 liter ia beli dari pengecer dengan harga yang tidak menentu. Kadang dibeli dengan harga Rp250 ribu hingga Rp270 ribu.
Ali B mengeluhkan, tingginya harga solar sudah berlangsung sekitar tujuh bulan. Meski mahal, ia terpaksa membeli solar agar tetap melaut untuk menangkap ikan. Kadangkala pendapatannya tidak sesuai harga solar.
Selama ini kesulitan membeli solar dengan harga yang ditetapkan pemerintah di SPBU karena belum memiliki kartu nelayan.
“Beberapa hari yang lalu saya baru urus kartu nelayan atau Kusuka agar bisa membeli solar di SPBU,” kata Ali B saat diwawancarai usai pulang melaut beberapa waktu lalu.
Ditempat yang berbeda, Hengki, nelayan Desa Mola Selatan juga mengeluhkan tingginya harga solar.
Discussion about this post