PENASULTRA.ID, JAKARTA – Ketika lulus sekolah menengah atas atau kejuruan, masyarakat pada umumnya akan memilih menyekolahkan anaknya di universitas negeri. Kampus swasta saja jarang dipilih, lebih-lebih lagi Politeknik swasta.
Fenomena ini diungkapkan oleh Akhwanul Akhmal, Ketua Umum Perkumpulan Politeknik Swasta (Pelita) sekaligus Direktur Politeknik LP3I Jakarta. Akhmal sekaligus menyayangkan situasi tersebut, segudang skill hingga peluang kerja, bisa diperoleh generasi muda saat memilih berkuliah di kampus Politeknik swasta.
“Misalnya Politeknik ATMI, kuliah teknik mesin, dan kampusnya satu grup dengan pabrik fabrikasi. Sudah jelas kurikulum dan skillnya sesuai kebutuhan di pabrik, dan ketika lulus siap langsung kerja di ATMI maupun berbagai pabrik lainnya. Contoh yang sama juga ada di Politeknik Tempo (satu grup dengan Majalah Tempo), dan Politeknik Multimedia Nusantara (satu grup dengan Kompas),” ungkap Akhwanul dalam Webinar Komunitas SEVIMA, Rabu 16 Mei 2023.
Hal inilah yang menjadi semangat Pelita untuk menggelar sarasehan secara online pada Sabtu, 20 Mei nanti. Digelar dalam rangka dies natalis pertama Pelita, organisasi ini berencana mengumpulkan 177 Politeknik swasta. Kiki Yuliati selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek juga dijadwalkan hadir.
“Sarasehan ini sepenuhnya gratis, karena kami ini satu rasa sebagai Politeknik swasta, tantangannya sama, dan bersama-sama kita carikan solusinya untuk masa depan pendidikan vokasi!,” ungkap Akhwanul.
Kolaborasi Tebar Citra
Discussion about this post