PENASULTRA.ID, BOMBANA – Bangunan pasar rakyat Sikeli, di Desa Baliara Selatan, Kecamatan Kabaena Barat, kabupaten Bombana, dibiarkan terlantar hingga rusak.
Berbeda dengan bangunan pasar rakyat Dongkala, kecamatan Kabaena Timur, lokasinya yang strategis membuat pedagang berbondong-bondong mengisi semua kios dan lods pasar.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindakop Bombana, Hajar Aswad tak menampik kondisi pasar rakyat Sikeli hingga saat ini tidak diminati pedagang, penjual maupun masyarakat.
Aswad menyebut jika upaya pemanfaatan pasar rakyat Sikeli sejak 2020 lalu, hanya saja masyarakat menolak dipindahkan karena jumlah kios pasar tersebut terbatas.
“Pasar rakyat Sikeli sebenarnya tahun lalu kami sudah sosialisasi ke masyarakat untuk pindah ke sana. Hanya mereka tidak mau, alasannya jumlah kiosnya yang kurang. Maunya pedagang di sana harus terakomodir semua,” kata Aswad via selulernya, Sabtu 17 April 2021.
Menurut dia, seharusnya pemerintah desa atau kelurahan maupun kecamatan harus pro aktif membantu pemerintah kabupaten merelokasi pedagang dari pasar rakyat lama ke pasar rakyat Sikeli yang baru.
Sebenarnya, sambung dia, lokasi pembangunan pasar Sikeli awalnya bukan di desa Baliara melainkan di pasar sentral di kelurahan Sikeli. Namun karena lokasi dianggap bermasalah, sehingga pemerintah kecamatan memutuskan memindahkan ke lokasi pembangunan pasar rakyat Sikeli.
Salah satu pedagang pasar sentral di kelurahan Sikeli inisial HN (47) mengaku lebih memilih bertahan menjual di pasar lama di kelurahan Sikeli meskipun kondisinya lebih parah namun mudah dijangkau masyarakat.
Discussion about this post