PENASULTRA.ID, LONDON – Pemerintah terus memperkuat kebijakan domestik dan investasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan diterapkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, meningkatkan hilirisasi komoditas sumber daya alam, dan mendorong ekspor untuk meningkatkan resiliensi sektor eksternal dan memanfaatkan bonus demografi Indonesia melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Jadi selama satu dekade terakhir Indonesia melakukan pembangunan ekonomi. Indonesia pada tahun ini mengalami pertumbuhan yang stabil sebesar 5,05%, di tengah pertumbuhan global sebesar 3%. Artinya, Indonesia saat ini berada di peringkat lima besar negara dengan pertumbuhan ekonomi 5% secara global. Dan tahun ini kami proyeksikan pertumbuhannya masih berkisar 5,2%,” ujar Ketua Dewan Nasional KEK, Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan dalam Indonesia SEZ Business Forum di Armourer’s Hall, London belum lama ini.
Sebagai langkah diseminasi informasi dan memperluas jangkauan investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK didukung oleh UK Department for Business and Trade; Kedutaan Besar Republik Indonesia di London; dan British Council; menyelenggarakan Indonesia Special Economic Zone (SEZ) Business Forum di London.
Forum ini juga bertujuan untuk mempromosikan KEK unggulan Indonesia di bidang transisi energi, manufaktur berkelanjutan serta membahas insentif fiskal dan non-fiskal yang mendukung peluang bisnis dan investasi di KEK Indonesia.
Perwakilan dari berbagai KEK di Indonesia hadir untuk memberikan informasi komprehensif terkait KEK masing-masing. Forum ini dihadiri oleh sekitar 100 pemimpin bisnis, investor, dan eksekutif senior dari Inggris.
Dengan menawarkan lingkungan yang kondusif untuk bisnis melalui relaksasi peraturan, insentif pajak, dan infrastruktur, KEK diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia.
Implementasi strategis KEK di seluruh Indonesia menargetkan berbagai sektor, termasuk di antaranya manufaktur, pariwisata, teknologi digital, pendidikan tinggi, perawatan kesehatan, dan banyak lagi.
“Ini merupakan komitmen Indonesia bahwa kita akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus, tidak hanya untuk manufaktur tetapi juga digital, untuk pengembangan sumber daya manusia, bahkan untuk kesehatan,” ujar Airlangga.
Discussion about this post