PENASULTRAID, KENDARI – Ribuan mahasiswa yang berasal dari enam fakultas di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari mengikuti Temu Akbar Mahasiswa SAINS Angkatan 12 (TAMS XII) yang mengangkat tema “Wujudkan Generasi Qur’ani Harapan dan Kebanggan Bangsa”, Minggu 29 September 2024.
Adapun keenam fakultas dimaksud adalah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Pertanian (FP) dan Fakultas Teknik (FT).
Kegiatan yang bekerja sama dengan dosen mata kuliah agama di semua fakultas yang ada di UHO ini bertujuan untuk menghilangkan buta aksara baca Alquran guna menghasilkan mahasiswa yang unggul di bidang akademik juga di dalam menuntut ilmu agama.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Dr. La Ode Monto Bauto, dosen mata kuliah agama FISIP UHO ini dilaksanakan serentak di empat lokasi berbeda. Untuk laki-laki (Ikhwan) di Masjid La Ode Malim FT lantai 2 sedangkan perempuan (Akhwat) di tiga tempat berbeda yakni, di Masjid Arrufurrohim (Masjid Bidik Misi), aula FISIP dan aula FT.
Ketua Umum Lembaga Dakwah Kampus Ulul Albaab (LDK UA) UHO, Muhammad Irzyad Apriansyah Mansur dalam laporan awalnya menyampaikan bahwa data keseluruhan hasil tes uji bacaan Quran mahasiswa peserta laki-laki terdiri dari kualifikasi sangat baik, baik, kurang, sangat kurang dan buta huruf.
Kualifikasi tersebut masing-masing, sangat baik 3℅ (18 orang), baik 14℅ (37 orang), kurang 44% (125 orang) dan buta huruf sebanyak 28℅ (48 orang).
“Setelah kalian melihat, kondisi diri kalian ketika di tes masing-masing membaca Alquran, inilah hasilnya. Harapannya mahasiswa semua yang ada di sini sadar dan merenungi kemudian bertanya kepada diri sendiri akankah saya seperti ini terus,” kata Irzyad dalam wejangannya.
Sementara itu, kegiatan TAMS di Masjid La Ode Malim sendiri, Ketua Majelis Syuro LDK Ulul Albaab UHO Ustaz Aylan juga memberikan suplemen penyubur jiwa kepada para mahasiswa baru yang membangkitkan semangat untuk belajar ilmu agama.
Menurutnya, di Indonesia tidak kekurangan orang pintar. Para pejabat yang sedang menikmati kekuasaannya bukanlah orang-orang bodoh. Mereka dipenuhi dengan gelar profesor dan doktor. Namun sayangnya, kepintaran mereka tidak dibekali dengan ilmu agama yang cukup, sehingga korupsi yang terjadi sangat masif.

“Kurangnya ilmu agama membuat mereka tidak takut kepada Allah SWT. Negara kita mendambakan para pemimpin yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, Tuhannya. Maka, tanamkanlah di dalam diri kalian, jadilah pemimpin yang beriman dan bertaqwa kepada Allah untuk terciptanya kemajuan di negeri ini,” papar Ustaz Aylan.
Discussion about this post