PENASULTRA.ID, MUNA – Sesi tanya jawab dalam Debat Publik antar pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Muna yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muna di Sarana Olahraga (SOR) La Ode Pandu pada Sabtu 2 November 2024 malam, menarik perhatian.
Utamanya ketika pasangan nomor urut 1 Bachrun-La Ode Asrafil berdebat program dengan Paslon bernomor urut 2 LM Rajiun Tumada-Purnama Ramadhan.
Dikesempatan itu, Bachrun-Asrafil diberi kesempatan pertama untuk bertanya kepada pasangan Rajiun-Purnama.
Bachrun mempertanyakan, bagaimana cara pasangan Rajiun-Purnama menghitamkan seluruh ruas jalan rusak di Bumi Sowite ditengah kondisi ruang fiskal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna yang minim.
Menjawab pertanyaan Bachrun, calon Bupati Muna LM Rajiun mengatakan bahwa infrastruktur jalan, baik itu ruas jalan usaha tani dan jalan lingkungan merupakan salah satu aspek penunjang peningkatan perekonomian masyarakat.
Olehnya itu, menurut Rajiun, persoalan jalan rusak di seluruh wilayah 22 kecamatan di Muna harus dituntaskan.
Mantan Bupati Muna Barat itu lantas menyebut bahwa di wilayah Muna bagian timur terdapat ruas jalan sepanjang 34,3 kilometer (km) yang sangat butuh perhatian.
“Yang pertama adalah jalan lingkungan yang ada di Maligano, di Pola, Pure Labunia, dan juga jalan usaha tani yang ada di Langkoroni sampai dengan Liwumetingki dan Labulawa. Kalau tidak konek dengan wilayah jalan nasional sebenarnya Muna Timur itu bisa jadi kampung dan belum merdeka,” kata Rajiun.
Bagi Rajiun, soal anggaran untuk menuntaskan ruas jalan yang rusak tersebut, tak masalah jika dirinya bersama Purnama Ramadhan dipercaya memimpin Muna kedepannya.
Setelah menghitung anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp550 miliar, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebanyak Rp58 miliar dan Dana Bagi Hasil (DBH) Rp37 miliar, kata Rajiun, sudah cukup memberikan peluang untuk memuluskan semua jalan rusak yang ada.
“Karna dari hasil hitungan kami ini bisa kita lakukan untuk menyelesaikan masalah infrastruktur jalan lingkungan, jalan kabupaten dan jalan usaha tani,” papar Rajiun.
Menanggapi jawaban dari Rajiun tersebut, Bachrun pesimis alias tak yakin, jika pasangan berakronim RahmaT-nya Muna itu dapat menuntaskan janji politiknya disaat ruang dalam anggaran Pemkab Muna yang tak memungkinkan alias kecil.
Bachrun bilang, kalau membangun infrastruktur hanya mengharapkan anggaran dari provinsi dan pusat tidak perlu keterlibatan bupati. Pasalnya, menurut Pelaksana tugas (Plt) Bupati Muna itu, hal tersebut cukup dilakukan oleh kepala bidang saja.
Discussion about this post