PENASULTRA.ID, WAKATOBI – Berkunjung ke suatu daya tarik wisata (DTW) rasanya kurang lengkap bila belum mencoba makanan khas daerah tersebut.
Ke Wakatobi misalnya. Salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini selain memiliki banyak daya tarik wisata alam, juga memiliki beragam makanan khas yang menggugah selera.
Makanan khas pulau yang dikenal dengan keindahan bawah lautnya ini adalah Soami, Kasoami atau Kasuami. Panganan ini adalah masakan khas Sultra yang biasa dikonsumsi orang di wilayah Buton, Muna, dan Wakatobi.
Orang Wakatobi menyebutnya Soami atau Kasoami sementara orang Buton dan Muna menyebutnya Kasuami. Namun, umumnya makanan tersebut memiliki bentuk yang sama, yaitu menyerupai tumpeng dan berwarna putih kekuning-kuningan.
Soami memiliki arti makanan dari ubi kayu (kaopi) atau singkong yang diolah dengan uap panas (soa). Soami kerap dikonsumsi sebagai makanan pengganti nasi.
Kelebihan Soami adalah karena makanan tersebut tidak mudah basi. Sebab, bisa bertahan lama dan dapat dikonsumsi hingga 14 sampai 20 hari. Tapi jika singkong parut yang digunakan belum dikukus, Soami bisa bertahan hingga 30 hari.
Cara Pembuatan Kasoami
Samsia, salah seorang pembuat Kasoami atau Soami yang tinggal di Kelurahan Mandati, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan mengatakan, membuat Soami cukup mudah dan sederhana.
Pertama siapkan ubi kayu. Kupas kulit ubi kayu lalu cuci hingga bersih kemudian diparut atau digiling dengan mesin parutan layaknya memarut kelapa.
Bungkus hasil gilingan dengan menggunakan kain atau karung yang bersih agar produk parutan tetap higienis. Lakukan penindisan untuk mengurangi serta meniadakan kadar air ubi kayu.
Discussion about this post