PENASULTRAID, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (DPP Perempuan ICMI) menghimbau agar kaum perempuan tidak golput dalam momentum Pilkada 2024 ini. Sehingga, calon pemimpin yang baik dapat sukses menjadi kepala daerahnya masing-masing.
“Jangan dengan alasan sibuk di dapur atau urusan keluarga, lalu mengabaikan hak pilihnya dalam Pilkada dan membiarkan calon pemimpin yang tidak sesuai atau tidak baik naik menjadi pemimpin daerahnya,” kata Ketua Umum DPP Perempuan ICMI, Welya Safitri dalam sambutannya saat talkshow di Aula Rapat Galeri Seni, Alun Alun Kota Depok, Jumat 22 November 2024.
Talkshow dan diskusi sosialisasi pendidikan pemilih untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta walikota dan wakil walikota ini mengangkat tema “Penguatan Pemberdayaan Perempuan dan Gen Z dalam menghadapi Pilkada Serentak”.
Dalam kesempatan itu, Welya menekankan agar golput jangan menjadi pilihan utama karena sangat tidak baik bagi masa depan daerah masing-masing. Pasalnya, dengan banyaknya suara golput dari kalangan perempuan, maka terpilih pemimpin yang sebenarnya tidak layak memimpin.
“Bagi perempuan Muslimah, sebaiknya perhatikan fatwa MUI yang dikeluarkan pada Ijtima Ulama II se-Indonesia pada 2009 menegaskan memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah (kepemimpinan) dan imarah (pemerintahan) dalam kehidupan bersama, sehingga masyarakat yang golongan putih (golput) atau tidak memilih pada Pemilu hukumnya haram,” tegas Welya.
Discussion about this post