Oleh: Al Mujahid, S.Pd
Liburan semester sering kali menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para santri (siswa). Setelah berbulan-bulan menjalani rutinitas belajar di pondok pesantren, liburan selama dua pekan memberikan kesempatan bagi mereka untuk beristirahat, berkumpul dengan keluarga, dan menikmati waktu di rumah.
Namun, di balik kebahagiaan tersebut, ada kekhawatiran yang perlu diwaspadai: apakah kebiasaan belajar dan akhlak Islami dalam hidup berjama’ah yang selama ini dibangun di pondok pesantren bisa terjaga dengan baik selama liburan?
Dalam Islam, menjaga ilmu, akhlak, dan ibadah adalah kewajiban setiap Muslim, dan hal ini juga berlaku bagi para santri, baik saat mereka berada di pondok pesantren maupun di rumah. Untuk itu peran orang tua sebagai pendidik sangat diperlukan dalam menjaga kebiasaan positif anak-anaknya yang telah mereka pelajari di pondok pesantren.
Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kebiasaan belajar dan akhlak Islami selama libur:
1. Meneruskan Kebiasaan Belajar Selama Liburan
Meskipun liburan identik dengan waktu istirahat, para santri tetap perlu menjaga kebiasaan belajar mereka di rumah. Tanpa adanya kebiasaan rutin belajar seperti saat di pesantren, ada kemungkinan akan terjadi penurunan kualitas pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari.
Oleh karena itu, orang tua atau wali santri bisa berperan aktif dengan memberikan pengawasan ringan, misalnya dengan menetapkan waktu tertentu setiap hari untuk membaca kitab atau buku pelajaran.
Hal ini dapat menghindari lupa terhadap materi yang telah dipelajari dan memastikan santri tetap semangat untuk melakukan aktivitas pengembangan intelektual selama liburan.
Selain itu, kegiatan membaca Alqur’an dan belajar doa-doa harian bisa menjadi bagian dari rutinitas yang bermanfaat. Ajak santri untuk terus melatih hafalan, mendalami makna ayat-ayat suci, atau bahkan mengadakan kajian kecil bersama keluarga.
Discussion about this post