PENASULTRA.ID, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat persentase penduduk miskin di Sultra pada Maret 2025 berada di angka 10,54 persen.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,67 persen poin dibandingkan Maret 2024, dan 0,09 persen poin jika dibandingkan September 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan mengatakan, tren penurunan persentase penduduk miskin telah berlangsung sejak Maret 2018 hingga Maret 2020. Namun, penurunan ini terhenti saat pandemi Covid-19 melanda.
Pada September 2020, persentase penduduk miskin mengalami peningkatan signifikan, dari 11,00 persen menjadi 11,69 persen, atau naik 0,69 persen. Peningkatan ini berlanjut hingga September 2021.
“Pascapandemi Covid-19, tingkat kemiskinan di Sultra masih fluktuatif. Sempat menurun pada Maret 2022, kemudian naik lagi pada periode berikutnya, hingga akhirnya pada Maret 2025 berhasil turun ke angka 10,54 persen. Hal ini didukung oleh mulai membaiknya kondisi perekonomian Sultra secara umum,” kata Andi, Jumat 25 Juli 2025.
Menurutnya, jumlah penduduk miskin di Sultra pada Maret 2025 mencapai 304,43 ribu orang. Angka ini turun 15,28 ribu orang dibandingkan Maret 2024, dan turun 0,84 ribu orang dibandingkan September 2024.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2024 hingga Maret 2025, jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan mengalami penurunan sebesar 11,08 ribu orang, sementara di wilayah perdesaan turun sebesar 4,19 ribu orang.
Persentase penduduk miskin di perkotaan turun 1,03 persen poin dari 7,45 persen menjadi 6,42 persen. Sementara itu, di perdesaan turun 0,41 persen poin dari 13,60 persen menjadi 13,13 persen.
Discussion about this post