PENASULTRAID, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Perempuan ICMI Bersama Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi (MTP) berkolaborasi dengan Masjid Raya Palapa Baitussalam menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Restorasi Akhlaq di Dunia Maya: Bicara Bijak, Anak Terlindungi” baru-baru ini.
Salah satu sorotan utama acara ini adalah pemaparan dari Ketua DPP Perempuan ICMI, Welya Safitri yang menegaskan peran vital perempuan dalam menata kembali etika komunikasi di dunia digital.
“Perempuan adalah penjaga akhlaq generasi. Di rumah, mereka menjadi guru pertama. Di masyarakat, mereka adalah penyejuk dalam konflik. Kita tak bisa hanya diam melihat narasi digital yang penuh kebencian dikonsumsi anak-anak setiap hari,” ujar Welya saat menyampaikan materinya dalam forum yang dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai komunitas.
Dalam paparannya, Welya menyoroti bahwa perempuan memiliki kepekaan moral dan emosional yang kuat, menjadikan mereka aktor strategis dalam restorasi etika digital. Ia menekankan pentingnya literasi akhlaq di kalangan ibu, pendidik, dan tokoh komunitas perempuan untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif dunia maya yang semakin kompleks.
Diskusi ini juga menyuarakan kekhawatiran atas makin maraknya konten digital yang mempertontonkan konflik terbuka antar publik figur, ujaran sarkasme, bahkan ancaman kepada anak-anak.
“Kita sedang menyaksikan krisis empati dalam peradaban digital. Ini saatnya perempuan bangkit, mengajak keluarga untuk bermedia sosial dengan adab dan keteladanan,” tegas Welya.
Acara yang berlangsung di Aula Masjid Raya Palapa Baitussalam, Jakarta Selatan ini, turut menghadirkan Kawiyan (Komisioner KPAI) dan Azimah Subagijo (Ketua MTP) sebagai narasumber. Diskusi interaktif, kuis edukatif, serta pembacaan komitmen restorasi akhlaq digital menjadi rangkaian kegiatan yang sarat makna.
Perempuan ICMI mengajak seluruh lapisan masyarakat — khususnya kaum perempuan — untuk menjadikan ruang digital sebagai ladang dakwah, edukasi, dan pembentukan karakter anak-anak bangsa yang berakhlak mulia.
Discussion about this post