Oleh: Dar Edi Yoga
Kongres Persatuan PWI di Cikarang, Bekasi, 29-30 Agustus 2025, telah menjadi tonggak penting dalam perjalanan organisasi wartawan tertua di Indonesia.
Dengan penuh suasana demokratis, Direktur Utama LKBN Antara, Akhmad Munir, terpilih sebagai Ketua Umum PWI periode 2025-2030 setelah meraih 52 suara, unggul atas Hendry Ch. Bangun yang hanya mengantongi 35 suara. Sementara Atal S. Depari didaulat menjadi Ketua Dewan Kehormatan.
Kemenangan Munir tidak boleh dibaca sekadar sebagai angka, tetapi lebih sebagai isyarat kuat bahwa mayoritas anggota mendambakan arah baru. Mereka berharap PWI benar-benar kembali menjadi rumah besar wartawan Indonesia, tempat semua insan pers merasa memiliki, dihargai, dan dilindungi.
Pesan ini penting, sebab tanpa persatuan, sebesar apa pun nama PWI hanya akan tinggal sejarah.
Sejarah mencatat, pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 lalu, Presiden tidak hadir akibat konflik internal di tubuh PWI. Sebuah tamparan keras yang seharusnya tidak terulang lagi.
Kini, menjelang HPN 2026 yang akan digelar pada 7-9 Februari mendatang, nama besar PWI kembali dipertaruhkan. Di momen itu, publik akan menilai apakah PWI mampu menunjukkan wajah baru yang solid, bersatu, dan layak menjadi mitra strategis bangsa?
Discussion about this post