PENASULTRA.ID, KENDARI – Minat investasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan tren positif. Hal itu ditandai dengan peningkatan jumlah investor yang signifikan.
Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal di Sultra mencapai 104.976 dengan total aset mencapai Rp1,93 triliun.
“2024 lalu sekitar 80.000, sekarang sudah 100.000. Peningkatan ini rata-rata di atas 10 persen per tahun,” kata Kepala Unit Layanan Pelanggan KSEI, Abdul Azis Albakkar dalam acara Media Gathering Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) disalah satu hotel di Kendari, Kamis 18 September 2025.
Menurutnya, dari sisi gender jumlah investor pasar modal didominasi oleh laki-laki dengan presentase 62,55 persen, sementara perempuan mencapai 37,44 persen.
Generasi muda mendominasi dengan porsi 83,8 persen, terutama Gen Z dan milenial, sementara baby boomers sebesar 5,71 persen.
Yang menarik, kalangan investor tidak hanya berasal dari sektor profesional, melainkan juga dari berbagai latar belakang.
Mayoritas investor berprofesi sebagai pegawai (swasta, negeri, guru) dengan persentase 31,36 persen. Namun, jumlah investor dari kalangan pelajar juga sangat tinggi, mencapai 28,02 persen, menunjukkan bahwa minat investasi telah menjangkau generasi muda.
“Angka ini menempatkan Sultra berada di peringkat ke-25 dari 38 provinsi di Indonesia dalam hal jumlah investor. Di Sultra jumlah investor terbanyak masih di Kendari, lalu Kolaka,” beber Azis.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BEI Sultra, Bayu Saputra mengatakan, pihaknya terus mengadakan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan jumlah investor di Sultra.
Discussion about this post