PENASULTRAID, JAKARTA – Universitas Terbuka (UT) kembali menorehkan pencapaian bersejarah dalam kiprahnya di luar negeri dengan sukses menyelenggarakan wisuda sarjana sekaligus Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) di Aula Hasanuddin, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.
Acara ini menjadi momen istimewa karena memperlihatkan wajah pendidikan tinggi Indonesia yang semakin inklusif, terutama bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berjuang menuntut ilmu di tengah kesibukan bekerja di luar negeri.
Acara wisuda berlangsung khidmat pada Minggu, 21 September 2024, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Hadir Dekan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) UT Dr. Meita Istianda, S.I.P., M.Si., Direktur UT Medan Yasir Riady, S.S., M.Hum., Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kuala Lumpur Prof. Muhammad Firdaus, Ph.D., serta Ketua Sentra Layanan UT (SALUT) Kuala Lumpur, Taufik Hasyim Salengke, M.A.
Dalam prosesi tersebut, sebanyak 45 PMI yang menempuh pendidikan jarak jauh bersama Universitas Terbuka resmi menyandang gelar sarjana dari berbagai program studi.
Dalam sambutannya, Atdikbud KBRI Kuala Lumpur Prof. Muhammad Firdaus menegaskan pentingnya pendidikan sebagai jalan meningkatkan kualitas hidup PMI.
“Dengan capaian pendidikan ini, diharapkan para lulusan mampu memberikan dampak nyata bagi karier dan masyarakat,” ujarnya di Kuala Lumpur pada Selasa 22 September 2025.
Acara wisuda kian semarak dengan penampilan seni mahasiswa UT Kuala Lumpur dan pesan haru dari wisudawan terbaik yang menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga serta para dosen yang telah membimbing mereka.
Menurut Direktur UT Medan, Yasir Riady, keberhasilan para PMI menyelesaikan studi adalah bukti nyata semangat belajar tanpa batas.
“UT hadir untuk memastikan pendidikan tinggi bisa diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, termasuk para pekerja migran kita di luar negeri,” tegasnya.
Menurutnya, fleksibilitas sistem UT dengan kuliah daring penuh, biaya terjangkau, serta pengakuan pengalaman kerja sebagai SKS melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) menjadi alasan mengapa UT kian diminati.
Discussion about this post