PENASULTRAID, JAKARTA – Bagi Tiresome, seluas dan seluwes apa kemungkinan padu-padan post-hardcore/emo dengan alternative rock adalah pertanyaan yang ingin selalu mereka jawab. Dan Umbra//Ursula, maxi-single yang dirilis oleh Loverman Records adalah upaya terkini mereka menjawab pertanyaan itu.
Kali ini, Firli Yogiteten (vokal), Aries Ishak (gitar), Sadam Mamonto (drum) menghadirkan pengaruh dari band
post-hardcore kiwari seperti Modern Color dan Basement; juga band alternative rock era 2000-an seperti Incubus dalam palet musikal mereka.
Kesemuanya diramu dengan hook yang lebih pop, dibungkus sound yang lebih membaurkan batas antara post-hardcore/emo dan alternative rock. Perubahan musikal ini juga diikuti perubahan dalam penulisan lirik, di mana Tiresome keluar dari tema seputar keluh-kesah pekerja kantoran yang selama ini menjadi ciri khas mereka.
“Kami selalu bertanya bagaimana seandainya kehidupan di balik bilik kubikal menjadi lebih baik. Ternyata
momen itu datang juga, setidaknya untuk saat ini. Entah sampai kapan hingga kami kembali bertemu bos menyebalkan dan terkungkung dalam lingkungan toxic, namun untuk sekarang rasanya kami sedikit berjarak dari tema itu,” ujar Firli selaku penulis lirik.
Karenanya, Umbra dan Ursula menghadirkan perspektif yang lebih luas: bukan lagi perkara individu yang terjebak dalam rutinitas, melainkan refleksi atas kesedihan, rasa bersalah dan pergulatan batin manusia secara lebih universal.
“Rasanya kami (para personel Tiresome) telah memasuki fase ini: melewati banyak keputusan keliru, jatuh dalam kegagalan, melakukan banyak kesalahan, dihantui rasa bersalah. Tapi kami sadar bahwa segalanya pada akhirnya membentuk kami hari ini,” terang Firli.
Menurut Firli, penggarapan maxi single ini lebih lama dibandingkan rilisan-rilisan sebelumnya.
“Kali ini proses diskusinya lebih panjang; mulai workshop hingga proses rekaman, ada banyak hal yang kemudian berubah dari rencana awal. Tapi proses ini yang justru membikin Tiresome akhirnya lebih terasa seperti sebuah band. Sebab dari awal kami dibentuk hingga sekarang, kami bertatap muka bertiga hanya saat tur, sementara proses rekaman dilakukan jarak jauh melalui saling-lempar referensi secara singkat,” papar Firli.
Aries selaku gitaris turut pula menambahkan. Kata dia, kali ini mereka menekankan betul bagaimana ingin dikenal sebagai sebuah band.

Discussion about this post