PENASULTRA.ID, SINJAI – Indeks Perubahan Harga (IPH) di sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan pada pekan pertama November 2025 menunjukkan dinamika harga pangan yang beragam. Jeneponto mencatat IPH tertinggi, sementara Tana Toraja menjadi wilayah dengan penurunan IPH terdalam.
Tekanan Harga di Jeneponto, Soppeng dan Takalar
Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) RI dari olahan Sistem Pemantauan Perkembangan Komoditas dan Harga Pangan (SPPKP) Kementerian Perdagangan, tiga kabupaten di Sulsel mengalami kenaikan IPH yang mengindikasikan adanya tekanan harga.
Jeneponto mencatat kenaikan IPH sebesar 1,27. Komoditas yang memberi andil besar terhadap kenaikan ini adalah Tahu Mentah (0,7561), Pisang (0,4199) dan Udang Basah (0,2852).
Di posisi kedua, IPH Soppeng naik 1,08, dipicu oleh komoditas Daging Ayam Ras (1,2961). Sementara itu, Takalar juga mencatatkan kenaikan IPH 0,16 dengan komoditas andil terbesar, yaitu Cabai Merah (0,3554).
IPH Sinjai Turun Signifikan
Kepala BPS Kabupaten Sinjai Syamsuddin menjelaskan IPH merupakan indikator yang memotret perubahan harga dari sekelompok komoditas pangan strategis. Ia menjelaskan kondisi di wilayahnya, yang menunjukkan penurunan harga komoditas pangan.
“IPH Kabupaten Sinjai pada pekan pertama November 2025 tercatat mengalami penurunan berarti, yakni -1,56. Penurunan ini merupakan terdalam di Sulsel setelah Tana Toraja,” ujar Syamsuddin di Sinjai, Rabu 12 November 2025.
Syamsuddin merinci, penurunan harga tersebut didorong oleh tiga komoditas utama.



Discussion about this post