PENASULTRAID, JAKARTA – Setelah merilis single pertamanya, “Is Too Late Too See U” di bulan Maret 2025 silam, kini Aanslam siap meramaikan industri musik Indonesia kembali dengan single terbarunya berjudul “2020” (dibaca: dua ribu dua puluh).
Single kedua musisi sekaligus produser dari Jakarta ini menyelami tema kehilangan dalam berbahasa Indonesia dalam balutan dark pop non-elektronik yang unik. Digarap sejak pertengahan 2024, “2020” berevolusi seiring waktu dengan berbagai eksperimen.
“Seiring bertambah waktu dan input personal dari lingkungan musik sekitar, akhirnya terciptalah racikan musik dark pop non-elektronik yang match dengan lirik lagunya. Kalau dikategorikan, single ini genre-nya pop dengan sentuhan melodi yang ter-influence dari dark-pop dan indie-pop,” ujar Aanslam dalam keterangannya, Selasa 15 Juli 2025.
Hasilnya adalah sebuah komposisi yang memadukan elemen-elemen dark pop non-elektronik dengan sentuhan dead drums, piano, terompet, gitar dengan efek distorsi, serta beberapa layer bow string. Proses pengerjaan single ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai talenta di dunia musik.
Aanslam sendiri bertindak sebagai songwriter sekaligus producer, dibantu oleh Rizky Dzulkifli Rizaldi a.k.a Millie dari band Paruparo sebagai co-producer. Proses editing dan mixing dikerjakan oleh Aanslam dan Wendi Arintyo, yang juga menangani mastering-nya di ALS Studio.
Dalam segi instrumentasi, Aanslam sendiri memainkan piano, synthesizer, dan string programming. Single ini juga diperkaya oleh kontribusi para musisi berbakat, sebut saja Sany Septian mengisi pada gitar elektrik, Restu Priyadi untuk gitar akustik, Gege Praseta pada bass sekaligus sebagai vocal producer, Andri Fadhil pada drum, Setyo Anggono pada keyboard, dan Jerash Malibu pada piano.
Tak lupa pula sentuhan visual Harris Albathoriq yang diabadikan sebagai artwork untuk lagu ini.
Discussion about this post