“Total kurban kita belum hitung karena biasanya terkumpul setelah dua hari menjelang Idul Adha. Hewan kurbannya sebagian masih di desa-desa. Kalau mereka datangkan sekarang masih repot karena yang bersangkutan masih harus urus makannya, pemeliharaannya dan lain-lain,” ungkap Abu Hasan.
“Hewan kurban itu ada yang dari masyarakat, pemerintah, dan organisasi. Kalau kita pemerintah daerah. Ada bantuan dari teman-teman pejabat secara pribadi tapi semuanya kita serahkan di masjid,” tuturnya menambahkan.
Untuk kesehatan hewan kurban bukan tim teknis yang melakukannya, tapi melibatkan dokter hewan. Walaupun dokter hewan sangat terbatas, tapi sudah disampaikan ke masjid-masjid untuk memanfaatkan dokter hewan agar memeriksa hewan sebelum di sembelih supaya dijamin kesehatan hewannya.
Discussion about this post