<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - </span><span style="font-size: 17px;">Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI terus mengadakan ajang </span><span style="font-size: 17px;">Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) sejak 2021.</span> <span style="font-size: 17px;">Program unggulan ini dinilai menjadi salah satu lokomotif penggerak kebangkitan ekonomi dan pariwisata di Indonesia pasca pandemi. </span> <span style="font-size: 17px;">Menteri </span><span style="font-size: 17px;">Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan, t</span><span style="font-size: 17px;">ujuan program ini agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.</span> <span style="font-size: 17px;">Termasuk mendorong terciptanya lapangan kerja dengan </span><span style="font-size: 17px;"><i>community base tourism </i></span><span style="font-size: 17px;">yang dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi desa. Kebangkitan ekonomi dari dan untuk membangun Indonesia. </span> <span style="font-size: 17px;">Selain itu, program ini dapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta) yang merupakan website resmi yang dikembangkan oleh Kemenparekraf. </span> <span style="font-size: 17px;">Setelah sukses di 2021 dengan 1.831 peserta. Pada 2022 meningkat tajam dengan 3.419 desa wisata, sementara di 2023 menjadi 4.573 desa wisata terjaring dari Sabang sampai Merauke.</span> <span style="font-size: 17px;">Ia berharap, program ini</span><span style="font-size: 17px;"> mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing global, berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.</span> <span style="font-size: 17px;">“Semangat ADWI 2023 ini mengedepankan desa wisata berkelas dunia untuk menggaungkan Indonesia lebih luas lagi melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya yakin, ini merupakan program yang tepat sasaran dengan basic</span><i> </i><span style="font-size: 17px;">komunitas masyarakat yang ada di desa," kata Sandiaga melalui rilis persnya, Kamis 16 November 2023.</span> <span style="font-size: 17px;">"Saya yakin jika kita bisa beradaptasi, terus berkolaborasi dan berupaya meningkatkan inovasi dari desa wisata, kita bisa membuka lapangan kerja yang luas dan saya pastikan 4,4 juta lapangan kerja dapat tercipta sampai 2024. Dan akhirnya dari desalah kita membangun Indonesia," Sandi menambahkan.</span> <span style="font-size: 17px;">Di Sulawesi Tenggara (Sultra) Wisata Sani-Sani menjadi desa yang masuk dalam ADWI 2023.</span> <span style="font-size: 17px;">Desa Wisata Sani-Sani terletak di Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. Kehidupan masyarakat desa ini adalah petani dan nelayan. Desa ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa seperti pantai, sawah, tambak, kebun cengkeh dan coklat. </span> <span style="font-size: 17px;">Suasana pedesaan yang masih asri dan saat berada di puncak perkebunan cengkeh serasa diatas awan. </span> <span style="font-size: 17px;">Dengan potensi keadaan alam tersebut pemerintah desa dan masyarakat sepakat untuk menjadikan desa sani-sani sebagai desa wisata. Atas upaya dan tekad bersama maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka menetapkan Desa Sani-Sani Sebagai Desa Wisata dengan SK Bupati Kolaka Nomor 188.45/316/2020 tanggal 16 september 2020.</span> <span style="font-size: 17px;">Desa wisata Sani-Sani telah mengembangkan beberapa objek wisata dan program wisata seperti paket wisata living life, paket wisata camping yang terbagi ke dalam tiga tempat yaitu camping di puncak, sungai, atau pantai.</span> <span style="font-size: 17px;">Desa wisata Sani-Sani, selain memiliki potensi alam pedesaan, terdapat juga kesenian tradisional yang memberikan pengalaman belajar menari atau melakukan kegiatan sanggar lainnya, yaitu kerajinan dari limbah minuman plastik, kerajinan bambu ataupun membuat mebel dari bambu dan kayu.</span> <span style="font-size: 17px;">"Momahe For The World" adalah brand Desa Wisata Sani-Sani, Momahe dalam bahasa lokal mekongga tolaki artinya adalah “cantik”, jadi memiliki arti “Kecantikan untuk dunia”.</span> <span style="font-size: 17px;">Tapi Momahe ini juga merupakan akronim dalam bahasa inggris yaitu Mo dari kata Move, Ma dari kata Make dan He dari kata Here. Sehingga artinya adalah kami bergerak, berbuat dari desa wisata Sani-Sani untuk dunia.</span> <span style="font-size: 17px;">"Ini menjadikan semangat bagi masyarakat desa wisata Sani-Sani untuk berbenah terus bagi desanya," Sandi memungkas.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Berikut </span><span style="font-size: 17px;">kategori penilaian ADWI 2023:</span></strong> <span style="font-size: 17px;">1. Daya Tarik Pengunjung (Alam dan Buatan serta Senidan Budaya)</span> <span style="font-size: 17px;">2. Homestay & Toilet</span> <span style="font-size: 17px;">3. Suvenir (Kuliner, Fesyen dan Kriya)</span> <span style="font-size: 17px;">4. Digital dan Kreatif</span> <span style="font-size: 17px;">5. CHSE & Kelembagaan Desa.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231116_210731_610.sdocx--> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/MTg-PiDKV8c?si=0BORqwxmZZVgv_IX
Discussion about this post