PENASULTRA.ID, KENDARI – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Agista Ariany Ali Mazi menegaskan agar kegiatan-kegiatan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Sultra lebih konkrit menyentuh kepada masyarakat ketimbang acara-acara seremonial seperti pengukuhan.
Ia meminta agar Pokja Bunda PAUD Sultra senantiasa melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder yang ada.
“Kita koordinasi sampai di lini terbawah. Tapi jangan hanya pengukuhan, setelah itu tidak ada aksi. Kita hanya melakukan seremonial pengukuhan, hanya habiskan anggaran. Tidak ada yang kita kerja,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tugasnya sebagai Bunda PAUD Sultra tidak mungkin dikerjakan sendirian. Semua elemen harus dapat bekerjasama untuk bisa mencetak anak-anak Sultra yang berkualitas.
Menurutnya, mencetak generasi-generasi berkualitas tidak berarti hanya fokus pada anak-anak semata, tapi harus seiring dengan peningkatan kualitas para ibu-ibu yang melahirkan dan mengasuh anaknya.
View this post on Instagram
“Bukan hanya anak saja, tapi ibu juga harus dibuat menjadi luar biasa. Harus sinkron antara anak dan ibunya. Tidak mungkin kita mencetak anak-anak berkualitas dari ibu yang tidak berkualitas,” ujarnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi, tambah Agista, tidak semua ibu-ibu di Sultra berasal dari keluarga yang mampu untuk memenuhi perbaikan gizinya. Itulah yang menjadi tugas dari Pokja Bunda PAUD Sultra untuk memfasilitasi terpenuhinya peningkatan kualitas para ibu-ibu, termasuk pemenuhan gizi keluarga.


Discussion about this post