<strong>PENASULTRA.ID, BAUBAU -</strong> Plt Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse berkeinginan agar Kota Baubau menjadi pusat pendidikan. Sehingga menjadi contoh konkrit bagaimana membangun sumber daya manusia (SDM) dengan sumber daya yang mumpuni. Serta dengan dukungan dari salah satu organisasi penggerak seperti dipimpin oleh Dr. Kamaluddin Zamani berkolaborasi dengan Pemkot Baubau dalam sebuah program. La Ode Ahmad Monianse mengungkapkan, organisasi penggerak akan terseleksi sampai dengan titik terkecil, sekalipun komunitas ini tetap menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional. Namun semua itu hanya bisa dilakukan kalau semua bisa berkolaborasi bekerja dengan kuat, saling mendukung. Ahmad Monianse percaya kepada kepala-kepala sekolah punya paktek-praktek lain yang selama ini tidak tercatat dan tertulis tetapi dipraktekkan dan dilihat hasilnya. Itu juga agar bisa saling melengkapi, saling belajar sehingga benar-benar dalam komunitas tergabung pada program organisasi sehingga berkontribusi positif buat perbaikan pendidikan di Kota Baubau. "Semangat dari organisasi, rohnya itu adalah bagaimana membangun kolaborasi, bagaimana membangun kegotongroyongan, membangun kerjasama diantara kita. Dengan semangat kerjasama didalam organisasi, sehingga organisasi ini tidak terputus," ujar Ahmad Monianse saat menghadiri dan membuka dengan resmi kegiatan Program Organisasi Penggerak, Sosialisasi dan Implementasi Program kepada Kepala Sekolah dan Dinas Terkait, serta Pengembangan Profesionalisme Kepala Sekolah dan Guru melalui program terpadu Dual-Kijang Numerater Sekolah Dasar di Kota Baubau di salah hotel di Kota Baubau, Sabtu 7 Mei 2022. Pemkot Baubau, tambah dia, akan terus memberikan dukungan kebijakan. Karena almarhum AS Tamrin pada saat menetapkan visi besarnya membangun Kota Baubau salah satu pilar yang dipilih adalah pilar SDM. Itu tidak hanya sekedar dibicarakan tetapi harus dilakukan dimana salah satu cara untuk melakukannya dengan gerakan-gerakan. "Bagaimana set up ulang sistem pendidikan. Sehingga pendidikan Kota Baubau terconnect dengan kebutuhan masa depan. Jangan sampai memproduksi anak-anak yang gagal produksi tidak terpakai di masa depannya," tuturnya. Apalagi, Pemkot Baubau berupaya bagaimana anak-anak Baubau diangkat pada titik orbitnya seperti kata para ahli satelit kalau suatu benda berada dititik orbitnya maka kemungkinan jatuhnya kecil dan akan bergerak sesuai dengan ritme gravitasi sehingga kemungkinan untuk terus bergerak. Monianse berharap, konsistensi dalam menetapkan sebuah program apalagi pilihannya adalah numerasi dan literasi karena untuk membentuk karakter. Dan anak-anak yang bermasalah dengan literasi dan numerasi akan menjadi anak-anak yang terbata, minder bisa dipastikan. "Anak-anak yang kemampuan literasinya dan numerasinya rendah pasti tidak punya kepercayaan diri," ujar dia. "Ini menjadi bagian dari proyek besar mudah-mudahan ditangani oleh orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik," harap dia. "Saya percaya pengawalan teman-teman yang tergabung dalam komunitas pemerhati budaya Buton. Sehingga program besar untuk membuat sebuah perubahan besar di sistem pendidikan kita itu kita akan capai," tandas Monianse. <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/BXaiQPXT5E8
Discussion about this post