Kemenangan ini, bagi Defay sangat istimewa. Apalagi perjuangannya mencapai puncak cukup sulit diraih. Defay harus melalui hadangan sejumlah peselancar terbaik dunia. Seperti di perempat final, dia harus menghadapi Stephanie Gilmore dari Australia.
Kemudian mengalahkan Bronte Macaulay asal Australia yang merupakan peraih gelar tujuh kali World Surf League (WSL) sekaligus peselancar favorit pada kejuaraan ini. Bahkan, memupus impian lawannya untuk meraih gelar ke delapannya pada kejuaraan ini.
“Saya telah meraih beberapa kemenangan di sini di Indonesia. Sebagai wanita pertama yang menang di G-Land, rasanya sangat istimewa di lokasi yang luar biasa, luar biasa,” tuturnya.
Jack Robinson menang dramatis di detik-detik akhir atas peselancar nomor 1 dunia Filipe Toledo (Brasil). Ia berhasil juara setelah meraih nilai 13,50 poin yang dikumpulkannya dari lima kali percobaan dari delapan ombak yang terbentuk selama babak final. Sementara, Filipe Toledo, hanya mengumpulkan 13,16 poin.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Tipi Jabrik menjelaskan, hampir semua peselancar dunia yang mengikuti ajang Championship Tour di G-Land kali ini merasa puas dengan penyelenggaraannya hingga kualitas ombaknya.
“Mereka berharap bisa berlaga lagi di sini tahun depan. Semoga saja nanti G-Land bisa dijadwalkan untuk menjadi tempat Championship Tour tahun depan,” tandas Tipi.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post