Nah biasanya mereka merekrut pekerja yang punya keahlian ini dari luar Provinsi Sultra, seperti di Jawa dan sekitarnya. Ini kemudian yang tidak dimiliki oleh sumber daya manusia (SDM) di Sultra.
Makanya dia berharap, para siswa-siswi supaya mulai membuka diri untuk setidaknya belajar bahasa Mandarin. Jika sudah dimiliki keahlian itu, tentu perusahaan tidak akan mengambil juru bicara dari luar lagi.
“Ini kesempatan kita sebagai masyarakat lokal menangkap peluang itu. Tapi bukan berarti peluang lain kita kesampingkan. Silahkan yang mau jadi polisi, tentara, kepala daerah, yang penting selama itu bermanfaat untuk bangsa dan negara,” jelas Ketua DPD Ormas MKGR Sultra.
Sementara itu, salah satu pemateri Rizal Muchtasan mengungkapkan, empat pilar kebangsaan ini sangat penting bukan hanya kepada generasi muda tapi kepada seluruh masyarakat.
Menurutnya, empat pilar kebangsaan adalah tiang penyanggah yang kokoh, agar rakyat Indonesia merasa aman nyaman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
“Tujuan empat pilar adalah untuk mengingatkan kembali kepada seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara terus dijalankan,” ucap dia.
Ditempat yang sama, Kepala SMAN 5 Kendari, Sopyan mengaku dikalangan anak zaman sekarang telah terjadi degradasi moral dan etika. Hal itu tidak terlepas dengan kemajuan teknologi yang tidak dimanfaatkan secara baik.
Dengan kegiatan sosialisasi ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan ini, tentu berdampak positif terhadap anak didik khususnya di lingkungan SMAN 5 Kendari.
Baginya, kegiatan seperti ini begitu besar manfaatnya, guna memberikan pemahaman sejak dini bagaimana empat pilar kebangsaan ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sangat luar biasa faedahnya, terima kasih kepada pak Aksan Jaya Putra atas perhatiannya memilih sekolah kami untuk datang mengedukasi siswa-siswi kami,” tukasnya.
Penulis: Pyan
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post