Salah satu pertimbangan tersebut yakni momentum rencana Ali Mazi berkantor di Muna belum tepat. Sebab saat ini Muna sedang melaksanakan tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.
Hal ini dinilai dapat menimbulkan opini liar sebagian besar masyarakat yang menganggap berkantor di Muna sebagai ajang konsolidasi untuk pemenangan kepada salah satu pasangan calon (paslon).
“Muna ialah salah satu daerah yang sedang melaksanakan tahapan pilkada, dimana kondisi sosial masyarakat sangat rentan untuk tersulut aksi provokasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab demi menciptakan instabilitas di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, saat ini pemerintah terus berusaha menekan angka penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Discussion about this post