<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, BAUBAU</strong> - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi resmi membuka Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Pulau Makassar (Puma) Kota Baubau pada Senin 24 April 2023.</span> <span style="font-size: 17px;">“Saya merasa bahagia dapat berada di tengah-tengah masyarakat di Pulau Makassar ini. Terima kasih kepada panitia pelaksana kegiatan yang telah mengundang Pemprov Sultra sehingga kita dapat bersilaturahmi yang insya Allah memberi keberkahan bagi kita semua,” kata Ali Mazi, Senin 24 April 2023.</span> <span style="font-size: 17px;">Ali Mazi menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan Porseni Puma yang telah menjadi agenda rutin setiap tahun bagi masyarakat di Pulau Makassar Kota Baubau pasca perayaan hari raya Idulfitri. </span> <span style="font-size: 17px;">Ia berharap kegiatan ini tidak hanya dimaknai dengan sebatas ajang lomba untuk menjadi juara, namun juga dijadikan sebagai sarana penguatan silaturahmi khususnya diantara masyarakat Pulau Makassar.</span> <span style="font-size: 17px;">“Kegiatan ini memiliki banyak manfaat dari berbagai aspek, baik kesehatan, daya kreatifitas, hiburan, ekonomi, maupun aspek sosial budaya. Untuk itu, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, aman, lancar dan sukses, serta kedepan pelaksanaannya dapat terus ditingkatkan,” ujar Ali Mazi.</span> <span style="font-size: 17px;">Pada kesempatan tersebut, Ali Mazi mengajak kepada masyarakat untuk saling memaafkan dengan penuh keikhlasan, hilangkanlah segala perselisihan yang mungkin pernah terjadi di masa-masa yang lalu. </span> <span style="font-size: 17px;">Mari memotivasi diri untuk hidup lebih harmonis, rukun, damai dan mengedepankan kebersamaan dalam keberagaman. </span> <span style="font-size: 17px;">"Bersama-sama melangkah kedepan dalam mewujudkan Sultra yang aman, maju, sejahtera, dan bermartabat menuju Sultra masa depan Indonesia," Ali Mazi memungkas.</span> <strong>Tuturangiana Andala</strong> <span style="font-size: 17px;">Acara adat "Tuturangiana Andala" juga diartikan dengan memberi makan kepada laut. Tuturangiana Andala ini kerap digelar setiap tahun di Pulau Makassar bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Baubau. Bukan sebagai hal syirik, tetapi bentuk kesyukuran masyarakat Pulau Makassar akan hasil laut yang melimpah.</span> <span style="font-size: 17px;">Tradisi budaya yang dimulai sejak abad 18 Masehi itu diyakini untuk memudahkan masyarakat Pulau Makassar menjalani mata pencaharian nelayan. </span> <span style="font-size: 17px;">Termasuk untuk memohon kepada yang Maha Kuasa agar para nelayan Pulau Makassar dilimpahkan rezeki berupa hasil laut, keselamatan dan ketentraman dalam melakukan aktivitas.</span> <span style="font-size: 17px;">Prosesi adat akan dilakukan dengan memberi makan empat penjuru laut yang dipercaya menjaga pulau yang terletak di tengah Kota Baubau tersebut. </span> <span style="font-size: 17px;">Selain Tuturangiana Andala, prosesi Batata juga dilakukan untuk memohon keselamatan negeri dan penduduknya. Juga ada ritual Kaagona Lipu atau pengobatan massal bagi masyarakat Pulau Makassar, dan prosesi kurban berupa seekor kambing jadi ini wajib setiap tahunnya bagi keturunan yang ada di Pulau Makassar.</span> <span style="font-size: 17px;">Ratusan warga tampak menawan berbalut busana adat Buton turut menikmati ritual adat yang menyajikan kuliner hasil laut dan kue tradisional itu. </span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong> <!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_230424_232041_387.sdocx--> <strong><span style="font-size: 17px;">Jangan lewatkan video populer:</span></strong> https://youtu.be/w40sGU0Z_rM
Discussion about this post