Karya Amir Malik juga telah dipamerkan dibeberapa ajang nasional, diantaranya pada event (kegiatan) Indonesia Fashion Week (IFW), Kriya Nusa dan Expo Forum Indonesia Maju.
Untuk IFW ia telah berpartisipasi sejak 2018 hingga 2023. Pada 2018 Amir Malik menampilkan sembilan karya dari bahan dasar tenun khas Kota Baubau.
Kemudian pada 2019 desainer senior Sultra ini mengusung tema Etnic Collaborate yang mengkolaborasi tiga jenis bahan tenun etnik yaitu Kota Kendari, Baubau dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Lalu di 2023, Amir menampilkan sembilan rancangan tenun asal Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dengan motif wulele sorume momahe atau anggrek sorume.
“2020 hingga 2022 covid jadi tak ada IFW,” tutur Malik.
Diajang Kriya Nusa dan Expo Forum Indonesia Maju 2023, Amir Malik menampilkan karya dari tenun khas Kota Kendari. Bahkan busana rancangan Amir mendapat penghargaan terbaik 3 kategori pengembangan tenun motif Pinetobo.
Di tingkat internasional, Amir Malik telah memamerkan karyanya diajang Singapur Expo 2014, dimana event ini diikuti oleh negara-negara Asia.
“Diajang ini saya dapat penghargaan kategori kostum terbaik. Beberapa karya saya dibeli oleh orang Thailand dan Singapur,” kata Amir.
Kemudian pada ajang Jember Fashion Carnaval yang menampilkan berbagai jenis tenun khas Sultra.
“Pada Agustus 2023 lalu, rancangan saya dari tenun khas Muna sekitar 10 baju dipamerkan oleh Anton Timbang di Amerika Serikat,” Amir memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post