Grup ABM menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan keselamatan pekerja di lingkup operasional perusahaan. Komitmen CK dan TIA dalam menerapkan good mining practice, sejalan dengan tantangan industri tambang yang kini menghadapi gejolak.
Pasalnya, sektor pertambangan tengah menghadapi tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, kerusakan lingkungan dan pemanasan global, transisi energi, fluktuasi harga komoditas, serta cadangan yang kian terbatas.
Menurut Budi Patria, Kepala Teknik Tambang TIA, keberhasilan penerapan good mining practice memang harus melibatkan semua pihak. Budi mengapresiasi langkah Kementerian ESDM yang terus mendorong perusahaan agar menerapkan kaidah pertambangan yang baik.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak khususnya Kementerian ESDM dan Ditjen Minerba atas penghargaan yang diberikan kepada TIA di tahun ini. Pencapaian prestasi ini tidak terlepas dari kerja keras tim CK dan TIA, serta dukungan seluruh anggota Grup ABM sehingga penghargaan ini dapat diraih. Tentunya penghargaan ini akan menjadi bahan bakar yang memacu semangat kami untuk terus berkarya dengan terus menerapkan kaidah pertambangan yang baik pada operasional pertambangan di setiap aspeknya,” ujar Budi.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan/Kepala Inspektur Tambang Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Hendardi, selaku ketua panitia menjelaskan, GMP Award ini merupakan ajang tahunan untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang menerapkan Kaidah Teknik Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang Baik atau Good Mining Practice.
GMP Award 2023 diikuti 13 perusahaan KK, 33 perusahaan PKP2B, 30 perusahaan IUPMA, 224 perusahaan IUP PMDN, 20 IUP BUMN, 9 perusahaan IUPK, serta 65 perusahaan IUJP.
Discussion about this post