Usai menempuh pendidikan hingga ke tingkat magister, Bustami telah mengikuti beberapa pelatihan dan pendidikan. Termasuk Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III yang dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi Negara pada tahun 1996 dan pelatihan antisipasi penggabungan dan penghapusan daerah otonom terkait rendahnya capaian Kinerja dan Pembangunan daerah serta evaluasi peringkat kinerja SKPD Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh Lemhannas pada tahun 2009.
Bersama istrinya Mellani Subarni, Bustami dikaruniai dua orang anak yakni Muhammad Syafiq Al Yasir Bustami dan Muhammad Yafiq Al Fayyadh Bustami.
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Daerah, Bustami Hamzah telah memiliki pengalaman yang cukup dalam dunia pemerintahan.
Ia pernah bertugas di Sekretariat Daerah Aceh sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Keuangan pada tahun 2004-2008.
Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Umum Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh pada Maret-Desember 2008, Sekretaris Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh pada tahun 2008-2013, Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh pada tahun 2013-2015, dan Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Ekonomi dan Keuangan pada tahun 2015-2016.
Pada tahun 2019-2021, Bustami menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA). Ia kemudian dipercaya menjadi Pengadministrasi Kepegawaian di Sekretariat Daerah Aceh pada Januari 2022. Sejak itu hingga kini, Bustami menjabat sebagai Sekretaris Daerah Aceh.
Bustami dianggap sebagai sosok yang visioner dan proaktif dalam mengambil keputusan berkaitan dengan pengelolaan pemerintahan daerah.
Di bawah kepemimpinannya, Aceh telah mengalami kemajuan signifikan di berbagai bidang, termasuk infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi.
Dalam sambutannya di acara penyerahan Anugerah SMSI, Sekda Aceh Bustami Hamzah mengajak seluruh pengurus SMSI Aceh untuk terus berbenah dan meningkatkan kapasitas dalam menghadapi gempuran dunia digital yang semakin berkembang.
Seiring berkembangnya teknologi tersebut menuntut insan pers untuk kreatif, adaptif dan mengikuti dunia kekinian agar insan pers dapat terus tumbuh.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post