“Bulan ini, Provinsi Sulawesi Tenggara juga mengalami deflasi secara bulanan sebesar 0.16% (untuk nasional deflasi 0.18%), dengan komoditas pengeluaran penyumbang deflasi bulanan yakni makanan dan minuman serta tembakau dengan deflasi sebesar 0.69%,” tambah Andap.
Adapun komoditas sebabkan inflasi seperti ikan bandeng/bolu, beras, dan terong, serta terdapat tiga komoditas penyumbang utama deflasi bulanan yakni tomat, sawi hijau, dan bawang merah.
Andap mengungkapkan bahwa inflasi YoY Sultra maupun empat kabupaten/kota yang dihitung angka inflasinya, yakni Kabupaten Konawe, Kolaka, Kota Kendari dan Baubau masih dalam rentang terkendali yakni 1.5% hingga 3.5%.
“Inflasi year on year terendah tercatat di Kabupaten Konawe sebesar 0.79%, sedangkan inflasi tertinggi tercatat di Kota Kendari sebesar 2.02%,” jelasnya.
Atas kondisi ini, Pj Gubernur mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) baik provinsi, kabupaten dan kota, bupati, walikota serta seluruh stakeholder terkait atas capaian inflasi yang kembali mengalami penurunan.
Discussion about this post