PENASULTRAID, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali berhasil menurunkan angka inflasi pada Juli 2024. Hal ini ditandai dengan stabilnya harga komoditas secara umum bahkan cenderung turun.
Dari berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis hari ini Kamis 1 Agustus 2024, angka inflasi Sultra year on year (YoY) berada pada angka 1.73% (sebelumnya 2.35%) atau dibawah angka inflasi nasional yakni sebesar 2.13%.
Jika diurutkan dari tingkat inflasi terendah, angka ini menempatkan Provinsi Sultra pada peringkat ke-7 dari 38 Provinsi di seluruh Indonesia.
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengungkapkan bahwa data komoditas penyumbang inflasi YoY di Sultra yakni beras sebesar 0.69%, sigaret kretek mesin 0.42%, dan emas perhiasan 0.19%.
“Terdapat tiga komoditas penyumbang utama inflasi di Sultra yakni beras, sigaret kretek mesin dan emas perhiasan. Sedangkan untuk peredam laju inflasi yakni ikan layang/ikan benggol dengan andil deflasi 0.16%, angkutan udara 0.16%, dan ikan kembung dengan andil deflasi sebesar 0.09%,” ungkapnya.
“Bulan ini, Provinsi Sulawesi Tenggara juga mengalami deflasi secara bulanan sebesar 0.16% (untuk nasional deflasi 0.18%), dengan komoditas pengeluaran penyumbang deflasi bulanan yakni makanan dan minuman serta tembakau dengan deflasi sebesar 0.69%,” tambah Andap.
Adapun komoditas sebabkan inflasi seperti ikan bandeng/bolu, beras, dan terong, serta terdapat tiga komoditas penyumbang utama deflasi bulanan yakni tomat, sawi hijau, dan bawang merah.
Discussion about this post