Penurunan inflasi di September 2024 dipicu oleh deflasi bulanan sebesar -0,20 persen month-to-month (mtm). Beberapa komoditas yang menyumbang terhadap penurunan harga ini di antaranya cabai rawit, terong, beras, ikan layang, dan bayam.
Di sisi lain, inflasi tahunan sebesar 1,06 persen disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah komoditas seperti sigaret kretek mesin (SKM), beras, mobil, gula pasir, dan emas perhiasan, yang menyumbang inflasi sebesar 0,68 persen.
Kabupaten Kolaka mencatat inflasi tahunan tertinggi di Sultra dengan angka 1,74 persen, didorong oleh kenaikan harga komoditas seperti emas perhiasan, ikan bolu, sigaret kretek mesin, ikan kembung, dan bayam. Sebaliknya, Kabupaten Konawe mencatat inflasi tahunan terendah dengan 0,43 persen.
Pj. Gubernur Andap mengingatkan seluruh kabupaten/kota dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk tetap memantau pergerakan harga di pasar serta menjaga kelancaran distribusi barang, khususnya bahan pokok.
Kerja sama antar pihak harus terus ditingkatkan guna mencegah kenaikan harga yang signifikan menjelang akhir tahun saat permintaan pasar cenderung meningkat.
Berikut rincian inflasi tahunan di beberapa kabupaten/kota di Sultra:
Discussion about this post