<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, WAKATOBI</strong> - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wakatobi, La Ode Ikhsanuddin Hamid mengatakan, angka kemiskinan di Wakatobi tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 0,36 persen dari tahun 2021.</span> <span style="font-size: 17px;">Dimana angka kemiskinan pada 2021 sebesar 14,91 persen turun menjadi 14,55 persen atau dari 15,30 ribu jiwa menjadi 15,10 ribu jiwa pada 2022. </span> <span style="font-size: 17px;">Turunnya angka kemiskinan tersebut berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2022 lalu.</span> <span style="font-size: 17px;">“Jadi berdasarkan hasil survei kami di delapan Kecamatan di Wakatobi ini, angka kemiskinan menurun sebesar 0,36 persen. Dimana tingkat konsumsi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran sudah mulai membaik," kata </span><span style="font-size: 17px;">La Ode Ikhsanuddin Hamid, </span><span style="font-size: 17px;">Senin 26 Desember 2022.</span> <span style="font-size: 17px;">"0,36 persen masyarakat kita yang masuk kategori miskin sudah mampu memenuhi 2100 kilokalori per kapita per hari. </span><span style="font-size: 17px;">Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan daya beli masyarakat,"</span><span style="font-size: 17px;"> Ikhsanuddin menambahkan.</span> <span style="font-size: 17px;">Ia tak menampik turunnya angka kemiskinan di Wakatobi tahun 2022 tidak terlepas dari intervensi pemerintah daerah. </span> <span style="font-size: 17px;">Meskipun belum terlalu signifikan tetapi program pemerintah yang direncanakan mulai nampak menyentuh masyarakat yang berada di garis kemiskinan terutama petani dan nelayan.</span> <span style="font-size: 17px;">Menurutnya, angka kemiskinan di Wakatobi lebih dari 50 persen dialami petani. Untuk menguranginya, diperlukan sentuhan program secara terus menerus dari pemerintah kepada petani.</span> <span style="font-size: 17px;">Selain itu, La Ode Ikhsanuddin Hamid juga menyarankan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mengurangi angka kemiskinan adalah dengan melakukan percepatan realisasi kegiatan Pemerintahan baik fisik maupun non fisik di awal hingga akhir tahun anggaran. </span> <span style="font-size: 17px;">"Hal demikian dapat memicu perputaran ekonomi ditengah-tengah masyarakat," ujar Ikhsanuddin.</span> <span style="font-size: 17px;">Turunnya angka kemiskinan di Wakatobi turut pula mempengaruhi turunnya angka kemiskinan ekstrim.</span> <span style="font-size: 17px;">Berdasarkan data Tim Nasional Penanggulangan Percepatan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2021 angka kemiskinan ekstrim di Wakatobi sebesar 8,76 persen kini turun menjadi 2,63 persen pada tahun 2022.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Deni La Ode Bono</span></strong> <strong> <span style="font-size: 17px;">Editor: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_221226_231756_557.sdocx--> <strong><span style="font-size: 17px;">Jangan lewatkan video populer:</span></strong> https://youtu.be/PJTk5hEAfyI
Discussion about this post