PENASULTRAID, BOMBANA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana berhasil menunjukkan hasil nyata dalam upaya menurunkan angka stunting, sebuah masalah kesehatan yang telah lama menjadi fokus utama di Indonesia.
Pada 2024, berdasarkan hasil evaluasi program percepatan penurunan stunting, Bombana mencatat penurunan angka stunting yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ini menjadi bukti kuat bahwa upaya yang dilakukan pemerintah daerah, melalui berbagai intervensi spesifik dan sensitif, mulai menuai hasil positif.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bombana melaporkan bahwa program intervensi percepatan penurunan stunting yang diimplementasikan telah berjalan dengan baik. Program ini mencakup pemberian makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil dan balita, suplemen vitamin A, dan pemantauan pertumbuhan anak secara berkala.
Langkah-langkah ini dilakukan di seluruh desa melalui posyandu dan puskesmas, dengan keterlibatan aktif kader kesehatan dan masyarakat.
Selain itu, edukasi gizi yang ditujukan kepada ibu hamil dan ibu menyusui terus diperkuat. Pemerintah daerah menggandeng tenaga kesehatan dan ahli gizi untuk memberikan penyuluhan secara intensif terkait pentingnya asupan gizi yang seimbang.
Masyarakat diberi pemahaman tentang betapa pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang merupakan masa kritis dalam mencegah stunting. Upaya ini secara langsung memengaruhi peningkatan kesadaran masyarakat untuk memberikan perhatian lebih pada pola makan anak dan ibu hamil.
Intervensi lain yang tidak kalah penting adalah penyediaan akses terhadap air bersih dan sanitasi layak. Bombana, yang sebagian wilayahnya masih merupakan daerah pedesaan dan terpencil, menghadapi tantangan dalam hal akses infrastruktur dasar.
Discussion about this post