Namun, melalui kerja sama antara pemerintah daerah dan berbagai pihak, infrastruktur sanitasi di sejumlah desa mulai diperbaiki, sehingga lingkungan hidup yang lebih sehat dapat mendukung penurunan angka stunting.
Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Edy Suharmanto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam menyukseskan program percepatan penurunan stunting di wilayahnya.
“Penurunan angka stunting ini adalah hasil kerja keras bersama. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, dari kader kesehatan, para ibu, hingga pihak swasta yang mendukung program ini. Ini adalah kemenangan bagi kesehatan anak-anak kita di Bombana,” ujar Edy kepada awak media belum lama ini.
Meski demikian, Edy juga menekankan bahwa perjuangan belum berakhir. Masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh tenaga kesehatan.
Pemahaman masyarakat tentang gizi yang seimbang masih perlu ditingkatkan, dan distribusi program intervensi harus terus diperluas agar mencakup seluruh lapisan masyarakat.
“Kami masih memiliki tugas besar untuk memastikan seluruh anak di Bombana terbebas dari stunting. Tidak boleh ada satupun anak yang tertinggal,” terang bupati.
Melihat pencapaian yang ada, Pemerintah Kabupaten Bombana optimis dapat mencapai target nasional penurunan stunting, yakni di bawah 14% pada 2024. Dalam rangka mencapai target tersebut, pemerintah daerah berencana untuk memperkuat program-program yang sudah berjalan dan menambahkan beberapa inovasi baru.
Salah satu rencana yang sedang disusun adalah peningkatan akses layanan kesehatan di wilayah terpencil melalui pembangunan posyandu mobile dan pemberian insentif bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah-daerah sulit.
Discussion about this post