Menurut Yusuf, AK-PWI pertama digelar tidak dengan tema. Baru yang ke dua sampai ke lima, menggunakan tema berbeda-beda, dengan mempertimbangkan konteks dan tujuan yang hendak dicapai. Adapun AK-PWI pada HPN 2024, bertema: Inovasi budaya lokal unggulan, untuk memperkuat identitas daerah.
“Inovasi tersebut mengacu pada 10 objek pemajuan kebudayaan, dalam UU Pemajuan Kebudayaan; yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, seni, bahasa, ritus, permainan rakyat, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, dan teknologi tradisional,” urainya.
Secara khusus, yang ingin dicapai dengan tema ini adalah mendorong kerja-kerja inovatif kepala daerah terhadap budaya lokal unggulan untuk menjawab tantangan masa depan, dengan tetap mengutamakan kemanusiaan dan kelestarian alam.
Adapun syarat pendaftarannya, antara lain bupati/wali kota masih aktif, dan tidak sedang berurusan dengan masalah hukum (KPK). Mendaftarkan diri, dengan mengirim proposal dan video. Pendaftaran dibuka 2 Agustus sampai 2 November 2023.
Pertengahan Juli lalu, PWI Pusat sudah mengirim surat dan TOR AK-PWI 2024 ke PWI Provinsi seluruh Indonesia untuk diteruskan ke PWI kabupaten dan kota. Selain itu informasi yang sama juga sudah dikirim ke APKASI dan APEKSI.
“Agar para pemerintah daerah, pengurus PWI daerah bisa lebih jelas, terutama secara teknisnya, Panitia Pelaksana AK-PWI Pusat akan menggelar sosialisasi via luring (tatap muka langsung) maupun daring via zoom meeting, pada Jumat, 11 Agustus 2023, pukul 14.00-16.00 WIB,” tutur Yusuf memungkasi.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post